ada yang mengalir di dalam rasa ketika memandangnya. bukan berpuitis.
tapi entah rasa itu tak berasal. mengalir menyedak nyedak melebihi kekaguman pada lukisan garis cakrawala senja.
yang kupandangi rupanya tak peduli. sembari tetap memainkan gitarnya. kutatap lagi, pandangannya, masih dengan sedikit terpantul cahaya matahari yang tadi bersembunyi.
adakah cahaya indah itu tahu, aku telah menemukan keindahan lain di bawaah sini.
mengapa tenggorokan ini laksana terbatas kata hanya karena mendengar senandungnya.
Tuhan, bantulah aku meluruhkan rindu. yang ku tahu hanya semu.
- Kidung -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar