Sabtu, 17 Desember 2011

Ironi Umum

“hey, kamu ! ya kamu !
bukankah kamu manusia ? lalu apakah hatimu tak merasa saat matamu menatap pemandangan lusuh diluar kaca mobilmu !
anak kecil dengan kaleng ditangan. berusaha mengais rupiah dari kantongmu yang dalam . dimana hatimu ! “


sungguh ironis . namun rasanya dapat kau temukan dimana-mana

mungkin itulah yang saat ini ingin kuteriakan kepada mereka-mereka yang ada di dalam vancy car itu .
bagaimana bisa mereka membiarkan seorang anak kecil yang seharusnya duduk manis di bangku sekolah dan mendapatkan ilmu untuk melanjutkan hidupnya ?

bagaimana bisa mereka mengacuhkan seorang tua yang seharusnya tinggal menikmati sisa hidupnya dengan bermain bersama cucunya atau sekedar bersantai di halaman teras rumahnya ?

dan masih tak habis pikir, bagaimana bisa mereka dapat membiarkan saya yang berpikir tentang bagaimana hidup anak-anak kecil dan orang-orang tua itu jika mendapati bahwa saya masih hanyalah Mahasiswi baru biasa !

ironis sekali. untuk kesekian kalinya.

ah, andai saja mereka masih terpikir untuk berbagi kepada sesama. berpikir bahwa harta mereka bukanlah seutuhnya menjadi miliknya.

andai mereka tahu bahwa Tuhan telah mengajarkan untuk berbagi. bukan mengajarkan, mewajibkan lebih tepatnya .

mungkin keadaan saudara-saudaraku itu bisa lebih berbeda .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar