Sutradara : Deddy Mizwar
Produser : Zairin Zain
Penulis : Musfar Yasin
Pemeran : Reza Rahadian
Deddy Mizwar
Ratu Tika Bravani
Sebuah karya dari Deddy Mizwar, seorang actor senior yang mellihat suatu realita kehidupan di Indonesia yang sepertinya cukup lucu untuk ‘ditertawakan’
Menceritakan tentang bagaimana sebuah pekerjaan sulit untuk diraih bahkan oleh seorang sarjana. Dengan diikuti gencarnya iklan di televise yang menawarkan berbagai kemudahan dalam mendapatkan uang dengan hanya bermodal menjawab sebuah pertanyan krece namun tetap harus menanggung pajak hadiahnya. Menampilkan pula kekontrasan antara gedung gedung bertingkat dengan perkampungan kumuh yang hanya berbatas jalan setapak.
Adalah Muluk, seorang sarjana manajemen yang kesusahan mencari pekerjaan hingga terpikir untuk memanfaatkan sumber daya pencopet jalanan untuk mengembangkan usaha. Dibantu dengan seorang sarjana pendidikan bernama syamsul dan seorang gadis bernama pipit, mulailah mereka membuat sebuah ‘sekolah’ dengan mengajarkan ilmu dunia dan agama.
Film ini benar benar merefleksikan bagaimana kondisi Indonesia hari ini. Bagaimana seorang calon legislatif berperilaku demi kepentingan pribadinya tanpa menggubris rakyat yang seharusnya mereka dahulukan haknya, tentang bagaimana kehidupan seorang pengasong yang harus berlarian semburat karena menghindari kejaran satpol PP. hanya karena mereka mengasong, satu satunya usaha yang bisa mereka lakukan untuk merubah nasib. Dan bagaimana khidmatnya para pencopet jalanan itu melakukan upacara bendera dengan kondisi yang memprihatinkan.
Alunan lagu “Tanah Air” seakan menjadi penambah rasa cinta saya kepada tanah air, bagaimana saya menyadari bahwa masih banyak sekali yang harus dirubah di negeri ini. Bahwa masih banyak hak hak yang perlu diperjuangkan dan dimenangkan. Indonesia dan rakyatnya berhak mendapatkan kemenangan sejatinya setelah lebih dari 60 tahun merdeka.
Mungkin memang film ini sengaja dibuat untuk menyentil sedikit nurani dari para petinggi petinggi Negara yang mestinya lebih mengerti bagaimana mereka harus memelihara fakir miskin dan anak terlantar (UUD 1945). Menyadarkan bahwa rakyat miskin itu masih mengharapkan realisasi dari lirik lagu Indonesia Raya, hingga mereka selalu mengucapkan “Amin” seusai menyanyikan lagu nasional itu sebagai bentuk pengharapan mereka.
Nice Movie (y). recommended by me :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar