SCM merupakan sebuah konsep atau mekanisme yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas suatu perusahaan. mulai dari pengadaan barang, pendistribusian hingga barang tersebut sampai kepada end costumer.
perusahaan perusahaan skala besar biasanya telah menerapkan metode-metode pada konsep SCM, namun lain halnya dengan perusahaan kecil yang biasanya masih bersifat tradisional. meskipun sudah seharusnya mereka juga menerapkan prinsip dan mekanisme yang sama mengingat semakin tingginya tingkat persaingan kini dan semakin beragamnya kebutuhan dari konsumen. karena suatu perusahaan akan terbilang sukses jika mampu memenuhi kebutuhan pelanggannya disamping dapat membuat aktivitas pengadaan hingga barang sampai ke konsumen secara cermat dan seefisien mungkin.
salah satu contoh penerapan SCM adalah seperti yang diterapkan dan dikembangkan oleh carefour
(http://frankyhaloho.wordpress.com/2009/05/24/penerapan-supply-chain-management-scm-di-carrefour/)
mulai dari pengembangan yang sederhana yaitu hanya membantu proses penerimaan barang di gerai, hingga kini yang mulai melibatkan teknologi informasi dalam mengembangkan rantai pasokan sehingga diharapkan dapat mempermudah proses dari pemasok dan gerai.
proses pemesanan pad carfour juga dilakukan dengan sistem pengintegrasian yang bagus, dengan begitu baik carefour maupun pemasok akan sama sama mendapatkan keuntungan. carefour akan mendapatkan keuntungan dalam hal perbaikan stok di gerainya, sementara untuk pemasok mereka akan lebih teruntungkan dalam hal proses yang lebih sederhana sehingga hal ini akan meminimalisir dana yang mereka keluarkan baik untuk transport dan lain sebagainya.
dibandingkan sistem yang terdahulu, penggunaan SCM saat ini sudah lebih efisien dalam hal pemanfaatan tenaga kerja. dikarenakan sistem pengiriman dan pemesanan yang terpusat inilah, akan dihasilkan sebuah efisiensi yang dapat dinikmati baik oleh carefour maupun pemasok.
pengoptimalan lebih sebenarnya bisa diterapkan pada sistem SCM carefour ini dengan mengintegrasikan sistem SCMnya secara online dengan masing-masing suppliernya. kemudian pada sistem penerimaan barangnya, disarankan oleh pakar dari Singapura, menurut sumber, untuk menggunakan barcoding sehingga dapat terdeteksi pergerakan barang/stok yang ada di gudang.
![]() |
konsep dasar SCM |
perusahaan perusahaan skala besar biasanya telah menerapkan metode-metode pada konsep SCM, namun lain halnya dengan perusahaan kecil yang biasanya masih bersifat tradisional. meskipun sudah seharusnya mereka juga menerapkan prinsip dan mekanisme yang sama mengingat semakin tingginya tingkat persaingan kini dan semakin beragamnya kebutuhan dari konsumen. karena suatu perusahaan akan terbilang sukses jika mampu memenuhi kebutuhan pelanggannya disamping dapat membuat aktivitas pengadaan hingga barang sampai ke konsumen secara cermat dan seefisien mungkin.
salah satu contoh penerapan SCM adalah seperti yang diterapkan dan dikembangkan oleh carefour
(http://frankyhaloho.wordpress.com/2009/05/24/penerapan-supply-chain-management-scm-di-carrefour/)
mulai dari pengembangan yang sederhana yaitu hanya membantu proses penerimaan barang di gerai, hingga kini yang mulai melibatkan teknologi informasi dalam mengembangkan rantai pasokan sehingga diharapkan dapat mempermudah proses dari pemasok dan gerai.
proses pemesanan pad carfour juga dilakukan dengan sistem pengintegrasian yang bagus, dengan begitu baik carefour maupun pemasok akan sama sama mendapatkan keuntungan. carefour akan mendapatkan keuntungan dalam hal perbaikan stok di gerainya, sementara untuk pemasok mereka akan lebih teruntungkan dalam hal proses yang lebih sederhana sehingga hal ini akan meminimalisir dana yang mereka keluarkan baik untuk transport dan lain sebagainya.
dibandingkan sistem yang terdahulu, penggunaan SCM saat ini sudah lebih efisien dalam hal pemanfaatan tenaga kerja. dikarenakan sistem pengiriman dan pemesanan yang terpusat inilah, akan dihasilkan sebuah efisiensi yang dapat dinikmati baik oleh carefour maupun pemasok.
pengoptimalan lebih sebenarnya bisa diterapkan pada sistem SCM carefour ini dengan mengintegrasikan sistem SCMnya secara online dengan masing-masing suppliernya. kemudian pada sistem penerimaan barangnya, disarankan oleh pakar dari Singapura, menurut sumber, untuk menggunakan barcoding sehingga dapat terdeteksi pergerakan barang/stok yang ada di gudang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar